PERMASALAHAN
Anda adalah seorang Mananajer pabrik pada sebuah perusahaan elektronik besar. Dengan mengeluarkan biaya besar, baru-baru ini manajemen perusahaan memasang mesin-mesin baru yang dilayani tenaga robot dan menerapkan sistem kerja baru yang di sederhanakan. Akan tetapi, sangat mengherankan semua orang termasuk anda sendiri. Peningkatkan produksi yang diharapkan tidak menjadi kenyataan. Bahkan produksi mulai menurun, mutu merosot dan makin banyak karyawan yang dikeluarkan.
Anda tidak yakni telah terjadi yang tidak beres dengan robot-robot itu. Laporan dari perusahaan lain yang menggunakan peralatan serupa memperkuat pendapat anda. Perwakilan perusahaan yang membuatnya telah memeriksa peralatan tersebut dan melaporkan semuanya berjalan dengan efisien yang tinggi.
Anda memperkirakan bahwa sistem kerja baru itulah yang menyebabkan perubahan tersebut. Tetapi pembicaraan ini tidak dibicarakan secara luas dengan bawahan langsung anda. Yaitu empat supervisor lini pertama yang masing-masing bertanggung jawab atas satu seksi, dan manajer perbekalan.
Secara berbeda-beda mereka mengaitangkan penurunan produksi itu dengan pelatihan kembali para operator yang tidak memedai. Kurangnya insentif keuangan atau semangat yang buruk, jelas hal ini yang menjadi isu yang ditanggapi dengan perasaan yang sangat mendalam oleh setiap orang dan ketidak pastian dikalangan bawahan anda.
Pagi ini, anda menerima telepon dari manajer devisi anda. Ia baru saja menerima angka produksi anda untuk enam bulan terakhir dan menelpon untuk keprihatinannya. Ia menyatakan bahwa masalah tersebut adalah tanggung jawab anda, untuk memecahkannya dengan cara apa saya menurut anda paling baik. Namun, ia ingin mengetahui dalam jangka waktu satu minggu. Langkah apa yang anda harus ambil.
Anda merasa keprihatinan manajer devisi anda, atas penurunan produksi dan mengetahui bahwa bawahan anda pun ikut prihatin. Masalahnya ia memutuskan langkah apa yang harus diambil untuk memperbaiki situasi.
Lebih penting : situasi keputusn, kualitas keputusn atau penerimaan keputusan !
Yang lebih penting, adalah kualitas keputusan. Karena kualitas keputusan sudah mencangkup dari situasi keputusan dan penerimaan keputusan. Kualitas keputusanlah yang menentukan keberhasilan dari pemecahan masalah. Jika kualitas keputusan jelek, maka masalah tidak terselesaikan, dan sebaliknya.
Peranan waktu dalam pengambilan suatu keputusan ! Peranan waktu tidak begitu penting. Karena, bila pengambilan keputusan begitu cepat. Berkesan terlalu terburu-buru, sama halnya dengan hasilnya. Tidak tercapai keputusan yang efektif. Karena waktu menyangkut jangka pendek, menengah dan panjang. Tetapi, memutuskan suatu permasalahan terlalu lama, juga tidak baik. Karena membuat permasalahan menjadi terlalu berlarut-larut. Lebih baik putuskan masalah mana yang sangat terlebih dahulu harus diperbaiki. Dan yang sangat mempengaruhi dalam kegiatan perusahan. Misalnya, terlebih dahulu meningkatkan mutu kualitas produk, jika mutu produk telah membaik bisa meningkatkan nilai produksi. Setelah itu memperbaiki bagian sumber daya manusianya, dengan memberikan pelatihan bagi para operator robot. Bila satu persatu diperbaiki, keadaan akan membaik. Karena waktu menyangkut jangka pendek, menengah dan panjang.
Manajer memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan !
Tidak. Karena manajer disini belum dapat memberikan atau membuat suatu keputusan dari masalah tersebut. Seperti, manajer belum mengetahui bagaimana cara penyelesaian tentang merosotnya mutu, menurunnya produksi, dan banyaknya karyawan yang dikeluarkan. Jika seorang manajer mempunyai informasi, dia dapat membuat laporan atau keputusan secara cepat.
Situasi pengambilan keputusan itu sangat berstruktur. Iya. Saat pengambilan keputusan semua jabatan berperan. Misalnya, seorang mandor memberikan laporan kepada manajer tertentu. Dan manajer memberi laporan kepada manajer atas, dan manajer atas memberi laporan pada direktur, dan seterusnya sampai kepemegang saham.
0 komentar:
Posting Komentar