Sabtu, 05 November 2011

AYO BERSEPEDA LAGIIIII







Ayo .. ayo .. kita bersepeda .. njot..njott.. pagi-pagi.. !!!

Saya tertarik dengan artikel wartawan republik “Alwi Shahab”, yang membahas “ayo kembali bersepeda”. Artikel itu ditulis di media cetak (Koran) Republik pada 17 November 2007.

Bersepeda di ibu kota Jakarta sekarang ini sangatlah sulit, lahan-lahan sudah habis dengan gedung-gedung yang berdiri dengan sangatlah tinggi. Padahal 4 tahun yang lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para bupati dan wali kota untuk membuat jalur sepeda. Menurut saya, bapak SBY meminta itu karena mengingat sekitar tahun 1950’an transportasi di Jakarta sepeda. Sampai di pusat pembelanjaan (mall) tersedia parkir khusus sepeda. Kalo sekarang boro-boro. Sepeda trend hanya bagi pencinta sepeda dan anak-anak kecil.

Sepeda pertama kali ada tahun 1890, pada waktu itu merk sepeda yang menjadi trend adalah “Rover” yang harganya 500 gulden ( kalau di rupiahin, saya tidak tau..hehehe). Ini hanya di miliki di kalangan orang-orang kaya.

Pedagang sepeda pertama kali adalah orang belanda yang bernama “Gruyter”, yang memiliki tiko sepeda di daerah gambir dekat monas.

Seandainya warga Jakarta sekarang bersepeda saat kekantor, Jakarta yang kaya akan polusi ini akan menjadi miskin akn polusi. Juga kemacetan lalulintas akan menurun dratis. Jakarta menjadi lega.

Gubenur DKI Fauzibowo, menyatakan dalam Koran republic (17/9/2007) siap membuka jalur khusus bila jumlah yang bersepeda mencapai satu juta orang.

Menurut “Prof.Dr.Dede Kusmana” ahli jantung di RS jantung Harapan Kita, menyatakan bersepeda secara teratur bukan hanya kebugaran jasmani yang meningkat tetapi kadar lemak darah yang jelek yang menyebabkan penyakit jantung akan menurun dan kadar lemak yang baik akan meningkat.

Zaman dulu dengan zaman sekarang sangatlah jauh berbeda. Dulu zaman kolonil, bersepeda di malam hari tanpa lampu dikenakan denda (tilang) lima gulden. Menurut yang di tulis oleh Alwi Shahab, lima gulden bias digunakan untuk makan selama sebulan. Dan dulu tidak ada kata damai bila apa pemakai jalan melanggar peraturan, tidak seperti sekarang. Ada uang gede damai, tidak ada uang sidang.

Beginilah keadaan Jakarta sekarang, ayo kembali bersepeda lagi biar kota Jakarta jadi bersih dan aman lingkungan.


0 komentar:

Posting Komentar

 

it's my LIFE. Design By: SkinCorner